BELAJAR BACA ARCHARD (5 Tahun)
24 agustus 2016
belajar baca archard |
Kemarin-kemarin agak bersalah karena ibu tidak terlalu menanggapi dengan seksama saat acad minta di eja untuk menulis kata terapis. Dan agak kesal karena pertanyaannya terus di ulang-ulang.
"Ibu tulisan terapis apa?"
"Te.. Ra..pi.. S"
Dia pun menulis te..lalu menanyakan hal yang sama
"Ibu tulisan terapis apa?"
"Ya ampun acad.. Te..ra..pi..s" ( sembari ibunya mengerjakan hal yang lain)
Ibunya lirik sebentar dan dia pun menuliskan suku kata 'ra' selanjutnya
"Ibu tulisan abis ra nulis apa lagi?"
"Ih acad.. Nanya-nanya terus makanya di inget-inget dong. Te.. Ra..pi..s"
Belum sampai di situ dan dia nanya lagi
"Gimana nulisnya?"
Hhhhhhhhhhh (ibu sudah sangat tidak sabar)
"Pi archard.. Pi hurufnya apa aja? P dengan apa?"
"P dengan b?" katanya
"Bukan."
"Sama apa atuh.." matanya mulai menggenang sedikit air mata
"P sama A atau I atau U atau E atau O. Acad kan tau kalau 'bapa' pa nya huruf P dengan apa?"
"P dengan A.. " jawabnya dengan suara gemetar
"Iya sekarang klo PI ..huruf P dengan apa?"
"P sama Y.." jawabnya
"Acad teh gimana.. Kan pilihannya A..I..U..E..O ga ada Y. Kok malah jawan Y sih!" jawab ibu
" ah udah ah.." kata acad sembari pergi meninggalkan kertas dan alat menulisnya
"Makanya besok belajar baca dong.. Jadi acad bisa nulis sendiri" ibu bilang dengan nada kesal karena terus saja di tanya
Kesalahan terbesar saya adalah kurang atau sangat tidak sabar. Dan saya tidak menyimak secara serius dalam arti saya masih mengerjakan hal yang lain. Saya tidak 100% hadir bersama dia. Pikiran saya terpecah antara mesti kerjakan hal yang lain dengan menyimak pertanyaan dia. Sungguh kesalahan besar. Saya sadari itu. Oh dan tentu saja merasa bersalah sesudahnya . Bahkan saya tau bahwa toh usia dia masih 5 tahun. Kalaupun dia mau belajar membaca di usia 7 tahun pun sebenarnya tidak masalah untuk saya. Tapi dengan kejadian seperti di atas, rasanya saya memutus begitu saja rasa keingintauan dia untuk belajar dan mencintai baca saat itu juga. Kenapa? Karena ini terlihat dari dialog kami siang hari ini tanggal 25 agustus 2016
Siang tadi sembari minum susu cokelat.. Ibu acad belajar huruf dulu (huruf: baca maksudnya) trus kita main game.. Trus bobo siang. Tapi ibu jangan marah-marah ya..
Oh iya maap ya..engga..ga marah-marah kok..
So kali ini saya ikuti permintaan dia. 100% hadir bersama dia. Tidak hanya secara fisik tapi pikiran juga hadir bersama dia. Dan berjanji pada diri untuk lebih bersabar (ga marah-marah lagi). Dan proses belajar membaca archard pun di mulai. Begitu kagetnya saya, ternyata dia sudah bisa membaca sebenarnya mah.. Padahal jujur kami jarang belajar baca (itu karena saya berfikir dia masih 5 tahun).. Cuma 'su' di baca 'us' terus, terbalik-balik.
Jadi sampai "di bumi ada biji apa saja"
Ibu stop aja.. Besok lagi aja ya cad..udah cukup. Karena saya tidak mau memutus rasa kesukaan belajar membaca dia hanya karena ibunya tidak sabar. Oh sungguh, saya sadari saya bukan ibu yang sempurna dan sabar. Kami berdua belajar, sama-sama belajar. Dia belajar membaca, saya sebagai ibu belajar dari archard bahwa ternyata dia lebih sabar ketimbang ibunya (karena dia pernah bilang bahwa belajar baca itu sulit tapi dia tetap ingin bisa baca). Bahwa dia lebih pemaaf ketimbang ibunya (karena ibunya ga sabar mengajari tapi dia tetap memaafkan dan meminta saya mengajari dengan perjanjian tidak marah-marah ya..dan dengan bahasa yang baik pula caranya). Bahwa dia lebih berusaha ketimbang ibunya (karena dia terus mengenal suku kata yang baru..dan tidak menyerah begitu saja). So, dari dialah saya sebagai ibu ini belajar banyak hal. Kalau ada yang bilang bahwa guru itu bisa siapa saja, ya archard lah guru saya juga yang membimbing saya menjadi ibu yang terbaik untuknya.
Dan sesuai janji, sesudah belajar baca tentu saja kami main game silat di hp.
cuma 5 menit dan kami berdua tidur siang di bawah rumah-rumahan yang dia buat di kamar.
"Maafin ibu ya, cad..."
archard tidur siang |
cerita ibu, cerita main dengan mama ,kisah ibu ,cerita ibu muda ,cerita main dengan ibu ,cerita ibu anak ,cerita ibu2 ,cerita main ibu ,cerita sedarah ibu anak ,cerita hari ibu ,cerita anak ibu ,cerita kisah nyata ,cerita main anak ,cerita nyata ,sedarah ibu anak ,cerita sedih tentang ibu ,cerita sedih seorang ibu ,kata kata sedih ibu ,cerita nyata mengharukan ,cerita mama ,kisah seorang ibu ,cerita sedih ,cerita kisah nyata yang mengharukan ,kisah nyata yang mengharukan ,kisah nyata mengharukan ,cerita air mata ibu ,cerita yang mengharukan ,kisah sedih seorang ibu ,cerita tentang ibu ,kisah sedih ,cerita mengharukan tentang ibu, home schooling ,homeschool curriculum ,home school ,home school programs ,christian homeschool curriculum ,homeschooling programs ,best homeschool curriculum ,online homeschool ,online homeschool curriculum ,homeschooling online ,homeschool supplies ,homeschooling resources ,home schooling requirements ,online homeschool programs ,homeschool books ,saxon math homeschool ,how to homeschool ,homeschool curriculum reviews ,homeschooling pros and cons ,homeschool planner ,homeschool websites ,kindergarten homeschool curriculum ,homeschool curriculum packages ,complete homeschool curriculum ,christian homeschool programs ,homeschool materials ,homeschool reviews ,homeschool textbooks ,homeschool math, belajar baca tk, cara mengajar anak tk ,cara mengajari anak membaca ,pelajaran anak tk ,cara belajar anak tk ,cara belajar membaca anak tk ,pelajaran tk ,belajar anak tk ,belajar membaca anak tk ,cara mengajar membaca anak tk ,belajar baca anak tk ,cara mengajar anak tk membaca ,cara membaca anak tk ,belajar membaca anak ,bahasa inggris untuk anak tk ,buku anak tk ,cara mengajari anak belajar ,cara mengajar anak paud ,anak tk ,cara mengajar anak sd ,cara membaca untuk anak tk ,permainan untuk anak tk ,agar anak cepat membaca ,cara mendidik anak tk ,mengajari anak membaca ,pelajaran anak tk b ,metode mengajar anak tk ,cara mengajar anak ,belajar membaca tk ,pembelajaran anak tk ,metode belajar anak tk
No comments:
Post a Comment